Renungan

Takhta Hati

Ayat : Yer. 37-39; Mzm. 79; 2 Yoh.

Tak satu pun yang anda kasihi dan sayangi layak bersemayam di takhta hati anda. Hal-hal tersebut harus ditempatkan pada prioritas paling bawah, bila dibandingkan dengan Allah yang memberikannya. Dada suami anda tercinta berdegup dengan mesra dan setia. Namun bila ia meninggal lebih cepat dari yang anda kira, betapa sedihnya jika saat itu anda tidak dapat bersandar pada dada Sang Penghibur Abadi. Mata anda bersinar bagai bintang di langit pergaulan anda dengan orang lain. Tetapi bila mata itu telah menjadi berhala anda, betapa buruknya keadaan anda jika tak dapat bersandar pada dada Sang Penghibur Abadi! Betapa pahitnya anda jika kecerahannya memudar dan keceriaannya luluh menjadi debu.
Berbahagialah orang yang memiliki penghiburan yang tiada habisnya dan sukacita yang kekal. Tak ada yang dapat memberikannya selain Allah. Tak kan begitu banyak patah hati terjadi bila orang-orang menyerahkan hati sepenuhnya kepada Tuhan. Kita tidak akan memiliki roh pemberontakan bila menikmati sukacita dengan sewajamya, serta tidak terlalu menggantungkan harapan kita pada sukacita itu sendiri. Semua yang ada di bawah bulan akan memudar. Semua yang ada di tepi laut akan surut dan menguap seperti air laut. Semua yang ada di bawah matahari akan musnah. Anda tidak akan dapat menemukan sesuatu yang hanya ada di dalam kekekalan, yaitu sumber penghiburan yang kekal dan tak pernah hilang.
Hal duniawi apa yang menempati takhta Allah di hati anda? Mintalah kepada Allah agar anda dapat memahami di hati yang terdalam, bahwa Dia jauh lebih memuaskan daripada segala hal lain yang anda sebutkan.